Hal ini sedari dulu sudah menjadi harapan
masyarakat Morowali dan pastinya harapan semua orang yang belum
merasakan perkembangan teknologi, yang memang demi memenuhi kebutuhan
manusia. Bahkan perkembangan terakhir, di Kolonodale sudah berdiri
sebuah warnet. Sebuah perkembangan lagi yang
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dimanfaatkan sebaik – baiknya?
Berarti selama ini ketersediaan sarana informasi belum dimanfaatkan
sebaik-baiknya? Coba anda tengok di rumah-rumah penduduk di daerah kita
(Morowali, penulis menyorot daerah Kecamatan Lembo), sekitar pukul 7
malam orang-orang akan terkonsentrasi pada ruang televisi. Ya, televisi.
Untuk apa? Menonton sinetron, reality show, dan berbagai acara hiburan
yang menurut saya tidak mempunyai unsur pendidikan sama sekali. Bukankah
acara hiburan juga bermanfaat? Ya, bermaanfaat untuk sesaat saja bahkan
dari tontonan tersebut banyak mempengaruhi keadaan terutama remaja
dalam pergaulannya. Tempat, keadaan masyarakat dan pola hidup dalam
tontonan ini sebagian besar mengambil setting di perkotaan. Jelas saja
bakal tampil sebuah kemewahan. Itupun kalau terjadi di pedesaan hanya
eksploitasi alamnya saja untuk sebuah background bertemakan percintaan
remaja.
Jelas saja banyak mempengaruhi keadaan
masyarakat kita yang tergolong masih pedesaan dan masih kuat adat
istiadatnya. Seorang siswi jika roknya tidak berada di atas lutut bahkan
dianggap tidak gaul, kuno dan sebagainya. Dapat pengaruh dari
mana? Silahkan dijawab sendiri. Apa terkesan menghakimi? Intinya bukan
itu. Tentu harapan kita semua bahwa daerah kita akan bisa dan terus
berkembang keadaannya terutama manusianya itu sendiri. Berwawasan
luas dan dan kaya akan ilmu pengetahuan kiranya dapat menjadi penyaring
semua pengaruh – pengaruh yang datang dari luar.
Ada satu hal lagi yang menarik perhatian
ketika terbukanya akses informasi dan komunikasi di daerah kita
(khususnya daerah Kecamatan Lembo) justru hadir hampir bersamaan dengan
masuknya perusahaan – perusahaan. Satu pertanyaan yang menggelitik,
apakah akses komunikasi (signal telepon) murni hadir untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat kita? Apakah ada unsur kepentingan perusahaan di
dalamnya? Perlu diingat bahwa Kabupaten Morowali adalah kabupaten
terkaya di Sulawesi Tengah (sumber www.morokoa.com)
Sudah lama dijanjikan kepada masyarakat
bahwa sebentar lagi akan dibangun tower pemancar signal telepon, tapi
tak kunjung terealisasi. Kemudian terjawab hampir bersamaan dengan
masuknya perusahaan-perusahaan tersebut.
Terlepas dari semuanya itu, kiranya
dengan perkembangan yang ada, masyarakat akan lebih terpenuhi
kebutuhannya. Apalagi hitungan waktu pemilihan calon legislatif semakin
dekat, semoga hasilnya akan membawa sebuah perkembangan yang lebih dari
sebelumnya. Semoga!.
Klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar