Pages

Rabu, 07 November 2012

Penembak Polisi Dibekuk


Tim Gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dan Aparat Kepolisian Polres Poso telah menangkap tiga orang yang diduga terkait dengan kelompok penembak polisi di Palu pada 25 Mei 2011 silam. Setelah diperiksa dan dilakukan penggeledahan di kediaman mereka ketiga orang itu di pindahkan oleh tim Tim gabungan dari Polres Poso ke Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di Palu.

Sesudah penangkapan itu, ratusan aparat keamanan yang terdiri dari tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, Brimob Polda Sulawesi Tengah, Samapta Polres Poso pada Selasa 7 juni 2011 sekitar pukul 12.30 WITA di kerahkan menuju ke Desa Lape, Kecamatan Poso pesisir sekitar 20 km dari Kota Poso.

Setelah tiba di lokasi personil Brimob segera menyebar di sekitar rumah yang menjadi sasaran penggeledahan. Sementara personil Densus 88 segera bergerak mengamankan dua rumah yang menjadi sasaran penggeledahan.

Kepala Kepolisian Resor Poso AKBP Pulung Rochmadianto mengatakan rumah yang digeledah itu merupakan kediaman warga setempat Zainul Husein alias Inul dan Maman Susanto alias Papa Agam. Keduanya ditangkap pada Selasa, 7 juni 2011 di waktu yang terpisah.

Kapolres Pulung menjelaskan Inul ditangkap pada pukul 09.30 wita, sedangkan Papa Agam ditangkap 30 menit kemudian. Mereka Kedua orang itu diduga kuat memiliki keterkaitan dengan para pelaku penembak polisi di Palu pada 25 Mei 2011 silam.

Sehari sebelumnya, Senin, 6 juni 2011, Polisi juga telah menangkap seorang warga lainnya yaitu Anang Mustadi alias Papa Enal. Ia ditangkap di wilayah Kabupaten Tojo Unauna.

Dari salah satu tersangka yang ditangkap polisi itu berhasil diamankan dua pucuk senjata rakitan serupa M-16 dan 78 butir amunisi dari berbagai kaliber dalam wadah sebuah toples kue. Barang bukti itu diamankan dari sebuah bukit tempat benda benda itu disembunyikan di dalam tanah.


Usai penggeledahan sekitar pukul 15.00 WITA, ketiga pelaku digiring ke mobil yang telah disiapkan dengan mata tertutup dan tangan terborgol serta dikawal ketat. Sebelumnya ketiganya juga telah diperiksa intensif di markas Polres Poso.

Menjawab pertanyaan wartawan di Poso, Kapolres Poso AKBP Pulung Rochmadianto tidak secara pasti mengkonfirmasi benar tidaknya apakah ketiga orang itu merupakan tiga DPO Polisi sebagaimana yang telah diumumkan oleh mabes polri dalam sebuah konfrensi pers di Jakarta pada Minggu, 5 juni 2011 lalu.

"Mereka yang ditangkap ini setelah dibawa ke Polda Sulteng segera dibawa ke Mabes Polri untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Pulung.
Dengan penangkapan atas tiga orang di Poso dan kabupaten Tojo Unauna itu, maka Polisi sudah menangkap dan menahan 5 orang tersangka. Sementara dua pelaku lainnya telah tewas dalam baku tembak di Poso, pada 4 Juni lalu.***

0 komentar:

Posting Komentar