Cagar Alam Morowali yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah,Menujucagar alam Morowali dapat ditempuh dengan kendaraan Roda empatmaupun roda dua, Palu Poso dapat ditempuh selama 6 jam denganmobil/motor (± 210 km) dilanjutkan dengan mobil/motor ke Kolonodale (± 230 km) selama 7 jam dari Kolonodale - Baturube memakai angkutanair/speed boat ± 3 jam. Menjadi salah satu pilihan tepat karenamenyediakan berbagai macam potensi,Sebagai kawasan cagar alam,Morowali memiliki berbagai potensi seperti tipe ekosistem yang lengkap daritipe hutan pantai sampai tipe hutan pegunungan.
Keindahan alam kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan,penelitian dan pariwisata.Cagar alam Morowali mempunyai nilaipelestarian yang tinggi sebab daerah ini merupakan salah satu daerahterluas yang masih ada dan merupakan daerah hutan hujan dataran rendahalluvial di Sulawesi. Selain itu untuk melindungi tipe hutan yang tumbuhpada batu-batuan beku basah atau ultra basah. Cagar alam ini seluas225,000 Ha, berfungsi pula sebagai perlindungan sejumlah spesies mamaliadan burung endemik yang mempunyai daya tarik. Berdasarkan SuratKeputusan Menteri Kehutanan No. : 374/Kpts-VII/1986, tanggal 24 Nopember 1986 ditetapkan sebagai Cagar alam dengan peruntukan sebagaitempat perlindungan ekosistem hutan tropis yang kompleks.


peta lokasi cagar alam
FLORA
Ekosistem dikawasan ini sebagian besar didominir oleh jenis-jenis:
1. Hutan Mangrove, Jenis yang dominan seperti (Rhizophora bruguiera sp., Cedops sp., Pandanus sp.) dan lain-lain.
2. Hutan Alluvial Dataran Rendah Didominir oleh Callophyllum sp, Alstonia sp., Garcinia sp., Palaqulum dan Santiria.
3. Hutan Pegunungan, Jenis Castanopsis sp., Palaqulum sp. Pangium edule dan Lithocarpus sp. banyak mendominir tipe hutan ini juga terdapat Agathis sp., Diospyros sp. dan Parinari sp.
4. Hutan Lumut, Tipe ekosistem ini terdapat pada ketinggian 1.600 m dari permukaan laut. Pohon-pohon yang tumbuh pendek dan terlihat kerdil atau kurang baik pertumbuhannya. Didominir oleh jenis Querqus sp, Litocarpus sp, Tristania sp. Pada tipe ini lumut banyak ditemukan bergantungan pada jalinan cabang-cabang pohon dan Nepenthes sp. (kantung semar) yang besar-besar banyak dijumpai dipuncak-puncak pegunungan. Cemara (Casuarina sumatrana) merupakan pohon yang menjulang didaerah yang lebih kering dan merupakan tegakan murni disepanjang tepi S. Morowali. Agatis merupakan tanaman dominan dibeberapa daerah sebelah timur laut S. Tiworo. Agatis ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan menyadap getah damarnya. Selain itu beberapa jenis Orchidaceae banyak tumbuh dalam kawasan ini.

FAUNA
Mamalia
Kebanyakan mamalia besar Sulawesi, termasuk Anoa pegunungan/dataran tinggi yang endemik (Bubalus quarlessi), Babirusa (Babyroussa babirusa), Kera (Macaca tonkeana), Kus-kus beruang (Phalanger ursinus), Babi hutan (Sus scrofa), Rusa (Cervus timorensis) dan Musang abu-abu (Viverra tangalunga), Tarsius sp. juga dapat dijumpai dikawasan ini.

Burung
Morowali memiliki habitat yang kaya, sehingga mempunyai fauna burung yang paling representatif. Jenis-jenis elang laut paruh putih (Haliaetusleucogaster), Belibis (Dendrocygna so.), Kum-kum hijau (Ducula aenea) dan Kum-kum putih (Ducula sp.). Burung pelatulk endemik dan Coracias temminckii yang endemilk. Jenis Megapodius seperti Maleo (Macrocephalon maleo) dan burung Gosong (Megapodius frycinet) banyak dijumpai ditepi S. Morowali, lembah Masoyo dan lembah Sumara serta beberapa sungal kecil.

Reptilia
Beberapa jenis Bengkarung, Ular Sanca (phyton reticulatus), Ular rumput (Natrixsp,) serta Ular hijau kepala segitiga (Trimesurus wagleri). Biawak dan Kura-kura juga terdapat dalam kawasan ini.

»